Rabu, 30 November 2016

Makan plasenta bayi setelah melahirkan, bermanfaat atau tidak?

Setelah melahirkan anak keduanya, dalam situs pribadinya Kim Kardashian mengumumkan bahwa dia menyimpan plasenta dari bayi yang baru dilahirkannya di dalam kapsul dan meminumnya. Dia mengklaim bahwa memakan plasenta dalam bentuk pil itu bisa membuatnya terasa lebih berenergi dan menghindarkannya dari stres pasca melahirkan atau yang biasa disebut dengan sindrom baby blues.
Selain Kardashian sendiri, ada beberapa selebriti yang menganut hal serupa seperti January Jones dan Alicia Silverstone. Mereka berpendapat bahwa makan plasenta tak hanya bisa menghindarkan dari baby blues, namun juga dapat meningkatkan produksi ASI serta mempercepat penurunan berat badan pasca melahirkan.

Sebenarnya, apakah makan plasenta benar-benar bermanfaat untuk kesehatan? Seorang kontributor kesehatan health.com yaitu Roshini Rajapaksa, MD menjelaskan bahwa sejauh ini tak ada penelitian ilmiah yang mendukung akan kebiasaan baru ini. Penelitian dari Northwestern University di Chicago yang dilakukan di awal tahun 2015 pun menyimpulkan bahwa tak ada manfaat ilmiah yang bisa diambil dari kebiasaan makan plasenta.

"Plasenta bermanfaat sebagai 'selang' untuk memberi makan janin selama di dalam kandungan. Saat bayi Anda lahir maka otomatis plasenta ini akan terpapar kuman dari luar yang apabila Anda ataupun tenaga kesehatan yang membantu Anda untuk melahirkan tidak menanganinya dengan baik, maka justru membahayakan kesehatan Anda yang memakannya," terang Rajapaksa.

Lantas apakah ada efek samping yang membahayakan dari makan plasenta? Masih dari penelitian tersebut, sejauh ini tak ada penjelasan ilmiah yang membuktikan bahwa makan plasenta bisa membahayakan tubuh.

0 komentar:

Posting Komentar