Mata merah atau dalam istilah medis disebut dengan konjungtivis adalah kemerahan yang disebabkan oleh pembengkakan konjungtiva, yaitu selaput lendir yang melapisi kelopak mata dan permukaan mata. Jika iritasi atau infeksi terjadi, lapisan mata akan menjadi merah dan bengkak. Penyakit mata biasanya tidak serius, karena biasanya akan hilang dalam tujuh atau sepuluh hari tanpa perawatan medis.
Ada beberapa hal yang menyebabkan penyakit mata seperti infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh mata kering karena kekurangan air mata atau karena paparan sinar matahari. Konjungtivis juga disebabkan oleh bahan kimia atau asap dan alergi. Virus dan bakteri konjungtivis menular dengan sangat mudah.
Terkait dengan penularan tersebut, banyak orang yang meyakini bahwa konjungtivis alias sakit mata merah ini dapat ditularkan melalui tatapan langsung dengan orang yang sedang mengalami sakit mata. Mereka beranggapan bahwa mikro-organisme yang menyebabkan konjungtivis seperti bakteri dan virus menular melalui udara.
Melansir dari geteyesmart.org, Richard G. Shugarman yang merupakan seorang dokter mata mengatakan bahwa kuman tidak berjalan atau menyalur melalui cahaya atau udara dari satu orang ke orang lainnya. Konjungtivis biasanya menular melalui kontak langsung dengan virus.
Shugarman mencontohkan penularan virus melalui gagang pintu. Misalkan seseorang yang mengalami konjungtivis menggosok matanya dan kemudian memegang gagang pintu. Gagang pintu yang disentuhnya tersebut kemudian disentuh oleh orang lain yang kemudian tanpa sengaja menyentuh mata atau menggosok matanya sendiri. Hal ini dapat menjadi salah satu cara penularan konjungtivis.
Ini berarti bahwa tatapan langsung dengan orang yang mengalami sakit mata (mata merah) alias konjungtivis tidak mampu menularkan virusnya. Virus hanya dapat menular melalui kontak langsung dengan orang yang mengalami konjungtivis.
Penyebab utama penularan seringkali disebabkan keteledoran kita yang jarang mencuci tangan setelah berada di tempat-tempat umum atau bersentuhan dengan barang yang ada di tempat umum. Selain itu menggunakan handuk atau kain lap bersama bisa menjadi media penularan konjungtivis.
Ada beberapa hal yang menyebabkan penyakit mata seperti infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh mata kering karena kekurangan air mata atau karena paparan sinar matahari. Konjungtivis juga disebabkan oleh bahan kimia atau asap dan alergi. Virus dan bakteri konjungtivis menular dengan sangat mudah.
Terkait dengan penularan tersebut, banyak orang yang meyakini bahwa konjungtivis alias sakit mata merah ini dapat ditularkan melalui tatapan langsung dengan orang yang sedang mengalami sakit mata. Mereka beranggapan bahwa mikro-organisme yang menyebabkan konjungtivis seperti bakteri dan virus menular melalui udara.
Melansir dari geteyesmart.org, Richard G. Shugarman yang merupakan seorang dokter mata mengatakan bahwa kuman tidak berjalan atau menyalur melalui cahaya atau udara dari satu orang ke orang lainnya. Konjungtivis biasanya menular melalui kontak langsung dengan virus.
Shugarman mencontohkan penularan virus melalui gagang pintu. Misalkan seseorang yang mengalami konjungtivis menggosok matanya dan kemudian memegang gagang pintu. Gagang pintu yang disentuhnya tersebut kemudian disentuh oleh orang lain yang kemudian tanpa sengaja menyentuh mata atau menggosok matanya sendiri. Hal ini dapat menjadi salah satu cara penularan konjungtivis.
Ini berarti bahwa tatapan langsung dengan orang yang mengalami sakit mata (mata merah) alias konjungtivis tidak mampu menularkan virusnya. Virus hanya dapat menular melalui kontak langsung dengan orang yang mengalami konjungtivis.
Penyebab utama penularan seringkali disebabkan keteledoran kita yang jarang mencuci tangan setelah berada di tempat-tempat umum atau bersentuhan dengan barang yang ada di tempat umum. Selain itu menggunakan handuk atau kain lap bersama bisa menjadi media penularan konjungtivis.