Diabetes merupakan salah penyakit pembunuh terbanyak di dunia yang sampai saat ini belum ada obatnya. Penderita diabetes pun telah berusaha untuk selalu menjaga kadar gula dalam darahnya agar tetap stabil. Beberapa ahli yang melakukan sejumlah penelitian menjelaskan mengapa beberapa diabetes hanya berhasil pada individu tertentu.
Para dokter yang mendiagnosa pasien dengan diabetes umumnya menyarankan untuk melakukan diet Mediterania, diet karbohidrat, atau diet rendah lemak. Akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh Stephanie Dunbar, direktur dari Masalah Nutrisi dan Kesehatan untuk American Diabetes Association, membuktikan bahwa sesungguhnya tidak ada diet yang benar-benar efektif untuk penderita diabetes.
"Para pasien itu perlu mengetahui diet terbaik bagi diri mereka sendiri, karena ada orang yang memang cocok untuk melakukan diet rendah lemak. Sementara yang lain justru lebih berhasil dalam diet karbohidrat," papar Dunbar, seperti yang dilansir dari USA Today.
Selain itu, Dunbar menegaskan bahwa cara paling tepat untuk diet bagi para penderita diabetes adalah menjaga kadar gula dalam darah dengan menurunkan berat badan. Pasien harus bisa menentukan diet terampuh sesuai dengan kondisi mereka masing-masing. Sementara dokter berperan untuk mengarahkan makanan apa saja yang dapat mereka konsumsi ketika menjalani diet.
Penderita diabetes adalah orang-orang yang tidak mampu memproduksi hormon insulin secara normal atau mengalami disfungsi kinerja hormon insulin. Tugas hormon insulin adalah membantu glukosa (gula) masuk ke dalam sel, yang kemudian digunakan untuk menghasilkan energi. Jika hormon insulin bermasalah, gula pun menumpuk di dalam darah, sehingga merusak saraf dan pembuluh darah.
Gejala yang dialami oleh pasien pada umumnya antara lain rasa lapar yang terus-menerus, kelelahan, penglihatan kabur, dan sering buang air kecil. Jika diabetes sudah terlalu parah, seseorang dapat terserang penyakit komplikasi seperti serangan jantung, kebutaan, gagal ginjal, kerusakan saraf dan amputasi.
Presiden Kesehatan dan Pendidikan Asosiasi Diabetes dan Direktur Asosiasi dari Yale Diabetes Center, Geralyn Spollett, menyebutkan bahwa sangat penting bagi para penderita diabetes untuk menyeimbangkan konsumsi makanan sehat namun tetap bisa menikmati hidangan kesukaan mereka.
"Jika seseorang menjalani terapi insulin, mereka bisa menghitung berapa banyak jumlah insulin yang akan berkurang jika mereka memakan makanan yang manis. Sehingga mereka bisa menjaga kadar gulanya dengan cermat," imbuhnya.
Kesadaran diri dalam memilih makanan lebih penting daripada mencari diet yang paling efektif. "Apa yang orang-orang mau adalah adanya obat agar sembuh secara total dan kita semua pun berharap demikian. Untuk saat ini, yang terpenting adalah para penderita diabetes perlu menjaga kadar gula dalam darah mereka agar tetap stabil," tutup Spollett.
Para dokter yang mendiagnosa pasien dengan diabetes umumnya menyarankan untuk melakukan diet Mediterania, diet karbohidrat, atau diet rendah lemak. Akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh Stephanie Dunbar, direktur dari Masalah Nutrisi dan Kesehatan untuk American Diabetes Association, membuktikan bahwa sesungguhnya tidak ada diet yang benar-benar efektif untuk penderita diabetes.
"Para pasien itu perlu mengetahui diet terbaik bagi diri mereka sendiri, karena ada orang yang memang cocok untuk melakukan diet rendah lemak. Sementara yang lain justru lebih berhasil dalam diet karbohidrat," papar Dunbar, seperti yang dilansir dari USA Today.
Selain itu, Dunbar menegaskan bahwa cara paling tepat untuk diet bagi para penderita diabetes adalah menjaga kadar gula dalam darah dengan menurunkan berat badan. Pasien harus bisa menentukan diet terampuh sesuai dengan kondisi mereka masing-masing. Sementara dokter berperan untuk mengarahkan makanan apa saja yang dapat mereka konsumsi ketika menjalani diet.
Penderita diabetes adalah orang-orang yang tidak mampu memproduksi hormon insulin secara normal atau mengalami disfungsi kinerja hormon insulin. Tugas hormon insulin adalah membantu glukosa (gula) masuk ke dalam sel, yang kemudian digunakan untuk menghasilkan energi. Jika hormon insulin bermasalah, gula pun menumpuk di dalam darah, sehingga merusak saraf dan pembuluh darah.
Gejala yang dialami oleh pasien pada umumnya antara lain rasa lapar yang terus-menerus, kelelahan, penglihatan kabur, dan sering buang air kecil. Jika diabetes sudah terlalu parah, seseorang dapat terserang penyakit komplikasi seperti serangan jantung, kebutaan, gagal ginjal, kerusakan saraf dan amputasi.
Presiden Kesehatan dan Pendidikan Asosiasi Diabetes dan Direktur Asosiasi dari Yale Diabetes Center, Geralyn Spollett, menyebutkan bahwa sangat penting bagi para penderita diabetes untuk menyeimbangkan konsumsi makanan sehat namun tetap bisa menikmati hidangan kesukaan mereka.
"Jika seseorang menjalani terapi insulin, mereka bisa menghitung berapa banyak jumlah insulin yang akan berkurang jika mereka memakan makanan yang manis. Sehingga mereka bisa menjaga kadar gulanya dengan cermat," imbuhnya.
Kesadaran diri dalam memilih makanan lebih penting daripada mencari diet yang paling efektif. "Apa yang orang-orang mau adalah adanya obat agar sembuh secara total dan kita semua pun berharap demikian. Untuk saat ini, yang terpenting adalah para penderita diabetes perlu menjaga kadar gula dalam darah mereka agar tetap stabil," tutup Spollett.
★★★
Terima Kasih Sudah Membaca Artikel Dari Portal Berita Kecantikan Gifiskincare, Mohon Berikan Like,Comment, Atau Share Jika Informasi Yang Kami Sajikan Bermanfaat.
Terima Kasih Sudah Membaca Artikel Dari Portal Berita Kecantikan Gifiskincare, Mohon Berikan Like,Comment, Atau Share Jika Informasi Yang Kami Sajikan Bermanfaat.