Sponsor: jasa foto produk
Dijelaskan oleh ahli bila seseorang sahur hanya dengan air putih maka dampak langsung yang paling akan terasa adalah rasa lemas akibat gula darah rendah. Namun demikian tubuh juga tidak begitu lemah karena masih ada cadangan energi dalam bentuk lemak.
Menurut dr Razeen Mahroof dari University of Oxford setelah delapan jam berpuasa tubuh akan mencari sumber gula darah dengan memecah lemak. Hal ini mungkin malah akan bermanfaat bagi mereka yang memiiki kondisi kegemukan.
Namun demikian bila jadi kebiasaan, sahur dengan air putih juga bisa menyimpan risiko. Ketika kita memulai puasa dengan perut kosong maka ada risiko untuk tubuh memproduksi asam lambung berlebih.
Biasanya orang-orang akan kalap saat berbuka dan hal ini disebut oleh ahli pencernaan dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) merupakan hal yang tidak baik.
Ketika perut menerima makanan dengan volume besar dalam waktu yang singkat maka kerja lambung akan terpicu bekerja keras. Efeknya produksi asam lambung juga akan berlebih menimbulkan gejala gastroesophageal reflux disease (GERD).
"Budaya 'balas dendam' dengan berpikir untuk menggandakan makan siang dan makan malam saat berbuka harus dihindari," kata dr Ari.
Jadi sebaiknya memang usahakan sahur jangan dengan air putih saja.
