Tips Perawatan Kecantikan Dan Kesehatan

Informasi Pasang Iklan, Silahkan hubungi team advertising kami (Wa: 082165725806)

Seputar Kecantikan Wajah

Informasi Pasang Iklan, Silahkan hubungi team advertising kami (Wa: 082165725806)

Seputar Kesehatan Tubuh

Informasi Pasang Iklan, Silahkan hubungi team advertising kami (Wa: 082165725806)

Relationship

Informasi Pasang Iklan, Silahkan hubungi team advertising kami (Wa: 082165725806)

Serba-Serbi

Informasi Pasang Iklan, Silahkan hubungi team advertising kami (Wa: 082165725806)

Rabu, 06 September 2017

Cara Orangtua Cegah Gigi Balita Berlubang

Beberapa faktor seperti malas membersihkan gigi dan terlalu banyak mengonsumsi makanan manis dapat menyebabkan gigi berlubang pada balita. Jika hal ini terjadi, apa yang harus dilakukan?
Drg. Ratu Mirah Afifah mengimbau agar tidak membiarkan gigi berlubang pada anak karena dapat menyebabkan premature lose pada gigi susu.

"Saat gigi susu berlubang, prosesnya itu sangat cepat karena lapisan dari gigi susu itu lebih tipis daripada gigi tetap sehingga proses terjadinya karies itu sangat cepat," jelas drg. Mirah dalam acara media briefing Bulan Kesehatan Gigi Nasional di kawasan Menteng Jakarta Pusat.

Drg. Mirah juga menjelaskan bahaya membiarkan gigi berlubang. "Seringkali orang tua menemukan gigi anaknya seperti sudah tidak ada, tinggal akarnya saja. Ini merupakan akibat dari membiarkan gigi berlubang," lanjutnya.

Padahal, gigi susu memiliki peranan penting, yaitu sebagai guidance untuk benih-benih gigi tetap. "Jadi ketika guidance-nya nggak ada, gigi tetap akan kehilangan pegangan. Nah hal ini menghasilkan crowding atau gigi berjejal," kata dia menjelaskan

Selain itu, gigi susu juga berfungsi menjaga rahang agar tumbuh sesuai dengan umurnya. Saat terjadi prematur lose pada gigi, pertumbuhan rahangnya menjadi tidak maksimal.

Untuk mengatasi gigi berlubang pada balita, drg. Mirah mengimbau untuk sesegera mungkin bawa anak berobat ke dokter gigi. Biasanya, akan dilakukan tindakan seperti penambalan atau tindakan lainnya sesuai kondisi gigi. Selain itu, drg. Mirah juga berpesan agar rutin memeriksakan anak ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.

Usia berapa yang tepat untuk membawa anak ke dokter gigi?

Memeriksakan gigi anak secara rutin merupakan hal yang penting. Namun, kapankah usia tepat untuk membawa anak ke dokter gigi?

"Yang dianjurkan adalah ketika 1 tahun, anak sudah mulai dibawa ke dokter gigi," ucap drg. Mirah.

Dia mengatakan, meskipun anak tidak memiliki masalah pada gigi dan tidak mendapat tindakan, namun jika melakukan pemeriksaan secara rutin, dokter gigi bisa melakukan kontrol apakah pertumbuhannya sesuai dengan umur anak. Keuntungan lainnya adalah agar anak tidak takut ke dokter gigi karena sudah terbiasa.

"Biasanya ketika anak datang ke dokter gigi saat kondisi nya sudah sakit, seperti bengkak. Jika sudah begitu, anak buka mulut saja nggak mau, hal ini menyebabkan trauma. Terkadang sampai tua kalau ke dokter gigi bawaannya takut," tutupnya.

Waspadai 5 Kondisi yang Bisa Jadi Petanda Kanker Paru

Kanker paru merupakan penyakit tidak menular yang banyak diderita masyarakat di dunia. Khususnya bagi mereka yang merokok. Belum lagi gejala kanker ini sangatlah samar. Tak jarang pasien sudah terdeteksi kanker paru pada stadium lanjut.
Ketua onkologi di Lahey Hospital and Medical Center Sophia Gordon Cancer Center, Massachussetts, Andrea McKee, M.D., mengatakan ada kondisi tubuh yang bisa diperhatiak untuk mengecek gejala kanker paru.

“Sakit punggung, sakit kepala, kehilangan berat badan, dan kelelahan merupakan gejala-gejala khas dari kanker paru-paru yang parah. Sakit tulang juga umum terjadi, karena kanker paru-paru cenderung akan menyebar pertama kali di sana,” ujarnya dikutip dari Reader's Digest, Berikut gejala kanker paru yang harus Anda sadari sejak dini.

1. Batuk darah

Seorang profesor dan juga ketua bedah toraks dari Mount Sinai School of Medicine di New York City, Raja Flores, MD mengatakan, orang yang mengalami batuk darah harus segera periksa ke dokter.

Batuk berdarah bisa jadi tanda adanya kanker paru, walau perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikannya.

2. Nyeri dada

Kondisi ini tak hanya gejala dari penyakit jantung, tapi juga gejala kanker paru. Jika Anda sering merasa nyeri pada dada, punggung, hingga bahu dan disertai sesak sebaiknya periksakan ke dokter.

3. Batuk terus-menerus

Batuk bisa disebabkan oleh sesuatu yang ringan seperti sedang flu dan alergi. Namun, jika batuk tak juga berhenti dalam waktu yang lama, bisa jadi tanda penyakit lebih serius, seperti kanker paru.

4. Mudah lelah

Menurut American Cancer Society, penurunan berat badan dan hilang nafsu makan bisa jadi tanda kanker paru-paru.

5. Sesak napas

"Sesak napas bisa berasal dari tumor menghalangi tenggorokan. Hal ini juga dapat berasal dari akumulasi cairan di dada yang mendorong atau menekan paru-paru sehingga kurangnya udara," ujarnya.