Selasa, 15 November 2016

Satu lagi manfaat biji kakao bagi kesehatan ginjal dan jantung

Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian pada pasien stadium akhir penyakit ginjal dan membutuhkan dialisis. Ada beberapa pilihan pengobatan yang efektif untuk mencegah gagal jantung selain transplantasi ginjal. Melansir dari livescience.com, dalam sebuah studi baru yang dilakukan oleh para dokter Jerman melihat efek dari dua nutrisi yang ditemukan dalam kakao, yaitu catechin dan epicatechi. Nutrisi yang dianggap sehat bagi jantung ini merupakan bagian dari kelompok senyawa yang disebut dengan flavanol. Selain dalam kakao senyawa ini bisa juga ditemukan dalam teh, anggur dan beberapa jenis sayuran.
Para dokter meracik minuman dengan kandungan flavanol dan memberikannya kepada 26 pasien stadium akhir penyakit ginjal. Minuman tersebut ternyata meningkatkan aliran darah dan menurunkan tekanan darah semua pasien dalam jangka satu bulan. Minuman plasebo yang tidak mengandung catechin dan flavanol epicatechin justru tidak berpengaruh pada pada pasien dengan kondisi yang sama.

Para peneliti menjelaskan bahwa meskipun senyawa ini ditemukan dalam biji kako, namun tak terlihat pada cokelat olahan. Para peneliti juga menuliskan bahwa obat jantung yang dikatakan efektif seperti statin, ternyata gagal meningkatkan kesehatan jantung orang yang tengah berada dalam stadium akhir gagal ginjal.

Ginjal adalah orang tubuh yang berfungsi menyaring darah dan menghilangkan produk limbah metabolisme dan mengirim mereka ke kandung kemih untuk dikeluarkan melalui urin. Diabetes dan tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama mengembangkan penyakit ginjal. Ginjal yang kurang berfungsi akan meninggalkan banyak sampah dalam aliran darah. Kondisi ini pada gilirannya dapat menyebabkan pengerasan arteri, tekanan darah tinggi dan berakhir pada gagal jantung.

Penelitian terbaru terkait kakao kali ini menguji manfaat kakao pada pasien penyakit ginjal. Dalam penelitian tersebut, para peneliti memberikan para peserta makanan dengan gula rendah, minuman rasa buah dan beberapa nutrisi lain selain flavanol dalam cokelat. Para peneliti menemukan bahwa flavanol mampu meningkatkan vasodilatasi, yaitu kemampuan arteri memperluas kemungkinan darah untuk lebih banyak mengalir, tanpa efek samping.

Flavanol banyak terdapat dalam biji kakao, tetapi sangat mudah hilang saat melalui proses pengolahan untuk membuat cokelat atau produk kakao lainnya. Oleh karena itu, cokelat sebenarnya tidak mengandung kadar konsisten atau signifikan dari flavanol. Selain itu, kakao yang sudah diolah menjadi cokelat juga sarat akan gula yang bisa menjadi penyebab diabetes tipe 2 dan berujung pada gangguan ginjal dan jantung.

0 komentar:

Posting Komentar