Kamis, 23 Maret 2017

Tak biasa! Ini 5 metode pengobatan paling ekstrem di dunia

Saat ini, metode pengobatan yang umum digunakan adalah metode yang tidak membahayakan para pasiennya.Tetapi, sejarah menunjukkan bahwa hal ini lebih mudah untuk diucapkan daripada dilakukan. Hal yang unik,juga ditunjukkan oleh metode pengobatan yang pernah diterapkan oleh orang-orang yang hidup pada masa kuno.
Sponsor: cream pemutih wajah

Kecanggihan metode pengobatan yang mereka terapkan sangat jauh dari apa yang kamu bayangkan. Metode pengobatan yang mereka terapkan untuk mengobati cedera dan berbagai penyakit justru menggunakan metode yang bisa dikatakan mengerikan. Hal ini dibuktikan oleh lima metode pengobatan ekstrem yang diterapkan di berbagai negara di dunia.

1.Bloodletting (mengeluarkan darah dari tubuh)
Selama ribuan tahun, praktisi medis Mesir kuno meyakini bahwa penyakit adalah akibat dari adanya darah buruk dalam tubuh. Bloodletting diyakini dimulai dari Sumeria dan Mesir kuno, dan mulai dipopulerkan pada masa klasik di Yunani dan Roma.

Dokter berpengaruh seperi Hippocrates dan Galen mengatakan bahwa tubuh manusia terdiri dari empat zat dasar, yaitu empedu kuning, empedu hitam, dahak dan darah. Keemapat unsur dalam tubuh ini harus dijaga keseimbangannya agar tubuh tetap sehat.

Dengan pemikiran ini, pasien yang menderita demam ataupun penyakit lainnya sering didiagnosa sebagai luapan darah yang berlebih. Untuk mengembalikan keseimbangan tubuh, maka dokter akan membuka pembuluh darah dengan memotongnya.

Darah tersebut akan dibiarkan mengalir keluar dan akan ditampung dengan sebuah wadah kecil. Dalam beberapa kasus, lintah juga digunakan untuk menghisap darah langsung dengan ditempelkan pada kulit.

Sebuah metode yang sangat berisiko karena bisa menyebabkan kematian yang diakibatkan oleh kehabisan darah. Bloodletting ini sangat umum dilakukan pada masa abad ke-19. Praktik ini kemudian tumbang dengan ada penelitian baru yang menemukan bahwa bloodletting adalah metode pengobatan berbahaya. Tetapi dalam beberapa kasus, metode pengobatan ini masih dilakukan untuk mengobati penyakit tertentu yang masih langka.

2.Merkuri
Merkuri sangat terkenal dalam dunia kosmetik karena sifatnya yang beracun. Tetapi, dahulu orang justru menggunakannya sebagai obat topikal dan obat umum yang mujarab. Setidaknya hal ini pernah diyakini pada masa Persia dan Yunani kuno yang menganggap bahwa merkuri dapat menjadi salep yang berguna. Bahkan para alkemis Cina menganggap merkuri cair (air raksa) dan merkuri sulfida merah memiliki manfaat untuk meningkatkan vitalitas dan memperpanjang usia.

Beberapa penyembuh (healer) bahkan menjanjikan bahwa dengan mengonsumsi obat alternatif berbahaya seperti merkuri beracun, belerang dan arsenik, para pasien akan memperoleh hidup yang lebih lama (kekal) dan dapat berjalan di atas air. Pada masa tersebut, salah satu korban yang palinmg terkenal adalah Kaisar Cina Qin Shi Huang yang diduga meninggal setelah menelan pil merkuri yang diracik untuk membuatnya abadi.

Sejak masa Renaissance sampai awal abad ke-20, merkuri masih digunakan sebagai obat populer yang digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit menular seperti sipilis. Sementara beberapa pihak menklaim bahwa pengobatan dengan menggunakan logam berat dapat melawan infeksi, beberapa pasien justru meninggal karena kerusakan hati dan ginjal yang tidak lain disebabkan oleh keracunan merkuri.

3.Salep kotoran hewan
Orang mesir kuno terkenal dengan sistem pengobatannya yang sangat terorganisir. Mereka bahkan telah memiliki dokter yang mengkhususkan diri dalam penyembuhan penyakit tertentu (dokter spesialis).

Walaupun demikian, resep obat yang mereka resepkan tidak seperti yang kita bayangkan. Darah kadal, tikus mati, lumpur, dan bahkan roti berjamur mereka resepkan sebagai obat. Bahkan untuk para wanita yang terkena libido diberikan resep air liur kuda.

Namun, yang paling menjijikkan dari semua itu adalah resep obat yang menggunakan kotoran hewan dan bahkan kotoran manusia. Berdasarkan pada Ebers Papyrus (teks medis mesir kuno) pada masa 1500 Sebelum Masehi, kotoran keledai, anjing, rusa dan hewan terbang sangat dibanggakan karena mampu menyembuhkan dan kemampuan mereka mengusir roh jahat.

Saat ini, obat yang mereka anggap mujarab tersebut justru menyebabkan tetanus dan infeksi lainnya. Tetapi, mereka juga tidak sepenuhnya salah, karena pada beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kotoran hewan ditemukan mikroflora yang mengandung zat antibiotik.

4.Pengobatan Kanibal
Sering menderita sakit kepala terus-menerus, kram oto atau sakit maag? Pada masa kuno, para dokter akan meresepkan obat mujarab yang mengandung daging manusia, darah atau tulang. Inilah yang disebut dengan "corpse medicine" atau obat yang berasal dari mayat. Selama ribuan tahun praktik pengobatan ini cukup mengganggu masyarakat.

Bangsa Romawi percaya bahwa darah gladiator yang jatuh dapat menyembuhkan epilepsi. Apotek pada abad ke-12 sangat populer dengan "mummy powder" atau bubuk mumi. Dapat ditebak dari namanya, ekstrak ini terbuat dari mumi yang dijarah dari Mesir.Sementara pada abad ke-17, Raja Charles II dikenal senang mengonsumsi "King drops", yang tidak lain adalah minuman yang terbuat dari tengkorak manusia hancur dan alkohol.

Pengobatan kanibal semacam ini dipandang memiliki kekuatan mistis. Dengan mengonsumsi sisa-sisa orang yang sudah meninggal, pasien juga akan menelan sebagian semangat yang tertinggal dari orang mati tersebut sehingga secara otomatis akan meningkatkan vitalitas dan kesejahteraan mereka.

Jenis obat tengkorank yang diresepkan biasanya berhubungan dengan penyakit kepala seperti migrain, dan resep lemak manusia untuk sakit otot. Dalam beberapa kasus, metode pengobatan ini justru menyebabkan kasus pembunuhan. Membunuh adalah solusi yang mereka gunakan untuk mendapatkan obat murah dari darah segar orang yang baru saja dibunuhnya.

5.Penyembuhan tengkorak di Babilonia
Pada masa Babilonia kuno, kebanyakan penyakit dianggap sebagai hasil dari kekuatan jahat atau hukuman para Dewa untuk kejahatan yang dilakukan oleh manusia. Dokter memiliki peran yang sangat dekat dengan para pengusir setan, para pemimpin agama dan obat yang mereka gunakan melibatkan berbagai komponen sihir.

Sebagai contoh, jika seorang pasien mengalami sakit gigi, pengobatan mujarab yang diyakini adalah anggota keluarga yang telah meninggal. Para dokter akan berusaha menghubungkan pasien dengan anggota keluarganya yang sudah meninggal, saat si pasien sedang tertidur.

Menurut teks-teks kuno para ahli nujum, dokter akan merekomendasikan para pasien untuk tidur dengan tengkorak manusia selama seminggu. Cara ini diyakini mampu mengusir roh jahat. Untuk mendapatkan penyembuhan yang cepat, para pasien juga diperintahkan untuk menggigit tengkorak dengan gigi yang sakit, mencium dan bahkan menjilati tengkorak tersebut selama tujuh kali setiap malam.

★★★
Terima Kasih Sudah Membaca Artikel Dari Portal Berita Kecantikan Gifiskincare Mohon Berikan Like,Comment, Atau Share Jika Informasi Yang Kami Sajikan Bermanfaat.

★★★
Mau produk jualan kamu di iklankan disini, Silahkan kirimkan penawaran iklanmu kepada kami melalui contact:
-Contact: 082165725806
-Email: kriz.stmt@ymail.com

★★★
Ingin Konsultasi Atau Beriklan di Portal Berita Kami? Cukup Click Link berikut ini (http://m.me/PortalBeritaKecantikanGifiskincare)

0 komentar:

Posting Komentar