Rabu, 09 November 2016

Musik buktikan diri mampu mudahkan terapi penyakit kronis

Dari lagu klasik hingga lagu modern, musik telah menjadi bentuk terapi yang digunakan untuk mengatasi hal-hal yang terkait dengan peningkatan kualitas kesehatan mental seseorang. Penelitian telah berkali-kali menunjukkan bahwa musik dapat digunakan untuk meningkatkan pembelajaran, fungsi kognitif, dan gejala penyakit seperti epilepsi dan alzheimer.
Sebuah studi baru melakukan penelitian mengenai dampak terapi musik pada pada pasien yang menderita sakit parah atau disebut juga dengan perawatan paliatif. Perawatan paliatif adalah bentuk khusus dari pelayanan kesehatan yang berfokus untuk menghilangkan rasa sakit, gejala, dan paksaan mental seseorang, serta penyakit kronis seperti kanker.

Melansir dari medicaldaily.com, penelitian ini melibatkan 84 pasien yang sedang menjalani perawatan paliatif. Para peserta dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama mendapatkan terapi musik, sedangkan kelompok satunya menerima latihan relaksasi verbal. Pada kelompok terapi musik, pasien mendengarkan dua latihan relaksasi berbasis live music yang menggunakan monochord, instrumen yang menghadirkan atmosfer dan suara yang santai.

Para peneliti menilai bahwa para pasien yang berada dalam kelompok terapi musik memiliki tingkat relaksasi yang lebih tinggi dan merasa lebih baik setelah sesi terapi. Ini dibandingkan dengan hasil terapi dari kelompok kedua. Penelitian ini tidak hanya melihat efek secara psikologis, tetapi mereka juga melihat efek musik pada fisik pasien.

Penemuan ini didukung oleh peningkatan signifikan pada denyut jantung dan kecenderungan aliran darah perifer yang lebih besar. Kondisi ini mengurangi modulasi simpatik kardiovaskular dari sistem saraf otonom. Yang paling menarik, para peneliti mencatat penurunan yang signifikan pada rasa lelah pada pasien sakit parah. Pada akhirnya, penelitian ini menunjukkan latihan relaksasi yang diuji tersebut dapat digunakan secara efektif oleh para praktisi terapi musik untuk menangani pasien dengan kasus penyakit yang parah.

0 komentar:

Posting Komentar