Selasa, 29 November 2016

Diet karbohidrat rendah bantu kelola gangguan skizofrenia

Diet penurunan berat badan dengan menu rendah karbohidrat dikaitkan dengan pengobatan gangguan skizofrenia. para peneliti yang berasal James Cook University in Australia baru-baru ini mempublikasikan hasil penelitiannya mengenai hubungan kedua hal tersebut melalui the journal Schizophrenia Research.

Melansir dari medicaldaily.com, para peneliti menemukan bahwa diet katogenik yaitu diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak membantu mengurangi perilaku gangguan otak kronis. Penelitian yang mereka lakukan menggunakan uji coba pada tikus. Diet ini dirancang pertama kali pada tahun 1920 untuk mengobati epilepsi hingga obat anti kejang pada tahun 1940-an. Peneliti percaya bahwa diet ini menyediakan sumber energi alternatif melalui badan keton atau produk dari pemecahan lemak. Idenya adalah otak akan menggunakan sumber-sumber alternatif yang pengganti dari fungsi energi selular abnormal pada otak penderita skizofrenia.

Peneliti mengungkapkan bahwa sebagian besar energi akan didapatkan melalui lemak, jadi diet akan terdiri dari mentega, keju dan salmon. Untuk penelitian ini, para ilmuwan melakukan uji coba pada tikus dengan memberikan mereka diet katogenik selama tiga minggu. mereka mengukur hiperaktif psikomotor dan perilaku tikus serta penarikan sosial dan defisit memori yang tikus alami. Para peneliti membandingkan hasilnya dengan kelompok tikus yang diberikan diet normal. Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa kelompok tikus dengan diet katogenik memiliki berat badan yang kurang dengan kadar glukosa rendah dibandingkan dengan kelompok tikus dengan diet yang normal.

Skizofrenia adalah gangguan mental kronis yang memengaruhi sekitar 0,5 hingga 1% populasi di dunia. Gejala yang dialami seperti halusinasi, delusi, penarikan diri dari lingkungan sosial, dan beberapa perilaku tak terduga lainnya. Obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan ini bisa menyebabkan penderitanya mengalami kenaikan berat badan, gangguan gerakan dan bahkan penyakit kardiovaskular. Para peneliti yakin, bahwa penemuan mereka ini menjadi sebuah langkah besar untuk mengurangi efek samping tersebut pada para pasien.

Para peneliti mengatakan bahwa hasil penelitian mereka sejauh ini menemukan diet katogenik dapat membantu menormalkan perilaku patologis pada pasien skizofrenia. Mereka menyarankan diet ini dapat memberikan pengaruh yang menguntungkan melalui beberapa mekanisme di atas untuk menormalkan patofisiologis pada manusia.

0 komentar:

Posting Komentar