Bagi semua ibu yang pernah menyusui bayinya, kegiatan menyusui adalah kegiatan yang membahagiakan karena membuatnya merasakan ikatan batin dengan sang buah hati menguat.
Namun menyusui tak selalu mudah pada awalnya. Ibu dan bayi sama-sama butuh latihan yang konsisten sehingga kegiatan itu sama-sama membahagiakan bagi keduanya. Tak jarang seorang ibu sampai bermandikan keringat saat mencoba menyusui. Bila tak berjalan lancar, bisa saja sang ibu menyerah. Maka perlu bagi ibu untuk mempersiapkan kegiatan menyusuinya sejak masa kehamilan, dengan mencari tahu mengenai serba-serbi menyusui.
Mula-mula yang perlu diketahui adalah bagaimana payudara memproduksi susu. Susu dianugerahkan Tuhan kepada seorang ibu, segera setelah bayinya lahir. Otak ibu akan mengeluarkan prolaktin, yaitu hormon yang akan memulai dan mempertahankan produksi susu.
Bagian penting dari payudara ibu dalam proses menyusui adalah areola, yaitu area yang berwarna gelap di sekitar puting. Areola inilah yang ditekan oleh mulut bayi ketika mengisap. Isapan bayi pada areola menyebabkan sinus-sinus laktiferus – alur-alur di bagian dalam areola – akan mengirim pesan kepada otak untuk memproduksi prolaktin.
Saat bayi mengisap, sinus-sinus laktiferus berdenyut. Ini mengaktifkan saluran laktiferus, yaitu saluran yang menghubungkan puting dengan alveolus, yaitu kantung-kantung kecil dalam payudara, tempat disimpannya susu.
Denyutan itu juga berfungsi sebagai pompa yang menarik susu turun dari alveolus ke dalam saluran laktiferus lalu ke puting yang bertindak sebagai corong yang menuangkan susu ke mulut bayi.
ASI diproduksi melalui rangsangan yang diberikan oleh isapan bayi. Semakin banyak rangsangan (semakin sering diisap) akan memperbanyak produksi susu ibu.
Selain isapan, posisi menyusui juga menjadi kunci proses menyusui berjalan lancar. Jika ibu dan bayinya sudah “terlatih” maka selanjutnya proses menyusui seolah-olah berlangsung secara “alamiah”.
Simak tips berikut:
Agar bayi dapat mengisap dengan baik, bibirnya harus mengulum sekeliling puting dan areola. Dan untuk mendapatkan posisi yang benar, sedikit ulurkan lehernya sehingga hidung dan dagunya menyentuh payudara ibu. Ini akan membantu menjaga hidungnya agar tetap bebas sementara tangan ibu memegang payudara. Bila payudara ibu besar, tempatkan kaus kaki di bawah payudara sebagai pengganjal agar payudara bisa sedikit terangkat.
Selama beberapa hari pertama, ibu memproduksi kolostrum, yaitu air susu yang berwarna kuning. Kolostrum ini kaya akan gizi yang amat dibutuhkan oleh bayi baru lahir. Ibu harus memberikan bayinya kolostrum agar kebutuhan nutrisi dan juga imunitas bayinya terpenuhi dengan baik.
Terkadang saat produksi air susu mulai banyak, payudara terasa penuh. Puting menjadi datar hingga bayi sulit mengisap. Jika hal itu terjadi, ada tips dari buku “101 Tips Penting Merawat Bayi” yang bisa dilakukan:
Kompreslah payudara dengan kain yang dicelup dalam air hangat selama beberapa menit. Atau siramlah payudara di bawah pancuran air hangat.
Urutlah payudara dari atas ke arah puting agar air susu keluar sedikit dan payudara tidak terlalu penuh.
Peganglah payudara dari pangkalnya saat mencoba menyusui bayi agar puting dapat sedikit menonjol ke depan. Dengan demikian bayi bisa mengulum seluruh areola.
Sebaiknya berikan bayi kedua payudara secara bergantian setiap sekurangnya 15 menit. Setelah bersendawa atau jika sang bayi sudah tertidur, ibu bisa mengeluarkan puting dengan cara menyelipkan satu jari di sudut mulutnya agar ia berhenti mengisap. Setelah itu susukan ia di payudara yang sebelahnya. Kalau ia masih lapar ia bisa mengisap persediaan pada kedua payudara. Tapi jangan khawatir, itu tidak akan menghabiskan stok susu ibu. Segera setelah diisap, secara bergantian pula payudara akan mengisi stoknya kembali.
Kamis, 13 Oktober 2016
Home »
Serba-Serbi
» Cara Agar Proses Menyusui Terasa Nyaman
0 komentar:
Posting Komentar