Kamis, 20 Oktober 2016

Minuman energi tingkatkan risiko cedera otak pada remaja

Studi terbaru yang dilakukan di Kanada menemukan bahwa remaja yang minum minuman energi lebih mungkin mendapatkan cedera otak dibanding mereka yang tidak mengonsumsi minuman berkafein tersebut.
Dalam studi ini, para peneliti melakukan survei pada lebih dari 10.000 siswa SMP dan SMA antara usia 11-20 tahun di Ontario pada tahun 2013. Siswa ditanya tentang kebiasaan mereka minum minuman energi, serta apakah mereka pernah mengalami cedera otak traumatis.

Sekitar 22 persen siswa mengaku pernah mengalami cedera otak traumatis, dan 6 persen mengatakan bahwa mereka mengalaminya tahun lalu. Cedera tersebut terjadi saat para remaja sedang bermain olahraga.

Menurut para peneliti, konsumsi minuman energi dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyembuhkan cedera otak traumatis. Namun, penelitian selanjutnya diperlukan untuk lebih memahami hubungan antara konsumsi minuman energi dan cedera otak traumatis. Studi ini telah diterbitkan pada 16 September 2015 di jurnal PLoS ONE.

0 komentar:

Posting Komentar