Sabtu, 31 Desember 2016

Tumbuh rontoknya rambut ungkap risiko 5 penyakit ini

Rambut adalah salah satu bagian tubuh yang menjadi perhatian utama sebagian besar orang. Dalam dunia perawatan rambut, masalah kerontokan dan pertumbuhan rambut telah menjadi persoalan yang umum terjadi pada banyak orang.
Lalu, bagaimana jika pertumbuhan dan kerontokan rambut terjadi secara tidak wajar pada seseorang? Misalkan, jika rambut secara mendadak tumbuh lebat pada area yang tidak diinginkan, misalkan pada area dada, pusar dan bahkan pada puting payudara.

Melansir dari prevention.com, kerontokan dan pertumbuhan rambut yang tidak umum terjadi ini ternyata menjadi sinyal yang dikirim tubuh untuk menginformasikan kondisi kesehatan tertentu. Berikut ini merupakan lima hal yang dikatakan oleh rontok dan tumbuhnya rambut mengenai kesehatan kamu.

1.Gangguan pada sistem kekebalan tubuh
Meskipun jarang terjadi, tetapi sistem kekebalan tubuh dapat mengaktifkan folikel rambut. Hasilnya, kamu bisa kehilangan rambut dengan pola yang tidak menentu, seperti pola yang melingkar, kerontokan rambut pada sebagian besar kulit kepala.

Kamu juga bisa saja kehilangan rambut pada beberapa bagian tubuh, termasuk alis dan kerontokan bulu mata. Orang-orang yang mengalami hal ini biasanya diobati dengan steroid sistemik. Setelah itu rambut bisa tumbuh kembali meskipun tidak akan bertahan lama.

2.Ketidakseimbangan hormon
Peningkatan mendadak atau bahkan sebaliknya kerontokan rambut secara mendadak seringkali disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon testosteron. Kondisi ini seringkali terjadi pada wanita. Ketika adanya peningkatan hormon testosteron dalam tubuh wanita maka rambut akan tumbuh secara berlebihan.

Kondisi ini dikenal dengan istilah hirsutisme, yaitu kondisi pertumbuhan rambut pada wanita yang menyerupai pertumbuhan rambut pada laki-laki. Pertumbuhan rambut semacam ini tentu saja tidak diinginkan. Ini karena rambut tumbuh pada area yang tidak biasa pada wanita seperti di atas pusar, pada area dada dan juga punggung. Rambut berlebih ini juga terkadang tumbuh pada bagian puting.

Tak hanya tumbuh rambut berlebih, ketidakseimbangan hormon testosteron pada wanita ditandai dengan terjadinya pola kebotakan. Ketika kadar estrogen pada wanita menurun selama masa menopause, kadar testosteron dalam tubuh akan meningkat. Akibatnya, banyak wanita yang menemukan dirinya mengalami kerontokan rambut, dan rambut pada wajah mulai terasa kasar.

3.Gangguan pada ovarium
Jika kamu mengalami hirsutisme atau pertumbuhan pola rambut yang tidak diinginkan, dan disertai dengan pola menstruasi yang tidak teratur, ada kemungkinan kamu mengalami masalah sistemik. Penyebab paling umum dari gejala ini adalah sindrom ovarium polikistik.

Sindrom ovarium polikistik ini ditandai dengan pembesaran ovarium yang berisi cairan kecil yang disebut dengan folikel. Faktor lain yang bisa menjadi penyebab adalah obesitas yang juga dapat memicu munculnya sindrom ovarium polikistik.

4.Kekurangan zat besi dan tiroid yang tidak aktif
Semua orang memiliki siklus rambutnya sendiri, termasuk rambut rontok. Tetapi jika rambut rontok terjadi pada rambut kepala dan juga pada rambut pada tubuh secara bersamaan, ini bisa menunjukkan bahwa kamu kekurangan zat besi atau karena tiroid kamu tidak bekerja secara aktif.

Jika kamu mengalami kerontokan rambut yang parah pada bagian alis mungkin saja kamu memiliki penyakit yang terkait dengan autoimmun tiroid. Jika kamu mengalami hal ini, cobalah untuk melakukan pemeriksaan medis pada tiroid kamu.

Tetapi, jika kamu mengalami hal ini pada situasi di mana kamu sedang dalam masa persalinan atau menghentikan pil kontrasepsi, maka ini juga bisa mengakibatkan kerontokan pada rambut kamu. Penyebabnya adalah adanya perubahan kadar estrogen dalam tubuh secara mendadak.

5.Warisan genetik
Hal pertama yang bisa dikatakan mengenai rambut yang tumbuh di seluruh tubuh adalah bagian dari warisan genetik. Mulai dari rambut kepala,rambut yang menutupi badan atau yang disebut juga dengan vellus. Tebal-tipisnya rambut, tingkat kekasaran, pigmen serta diameter rambut adalah sesuatu yang kamu dapatkan karena faktor genetik.

Faktor etnis juga berpengaruh pada jenis rambut. Misalkan pada etnis Asia, masyarakatnya cenderung memiliki rambut yang halus dan tipis. Berbeda dengan etnis Timur Tengah yang memiliki rambut yang lebih lebat dengan diameter yang tebal. Pada pria, rambut juga tumbuh lebat pada bagian dada dan sekitar pusar.

★★★
Terima Kasih Sudah Membaca Artikel Dari Tipsperawatanwajahdantubuh Mohon Berikan Like,Comment, Atau Share Jika Informasi Yang Kami Sajikan Bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar