Selasa, 22 November 2016

Ternyata sarapan tepat waktu bisa bikin anak lebih cerdas

Sarapan bukan sekadar makan di waktu pagi atau mencegah rasa lapar sesaat sebelum makan yang lebih berat. Ternyata, sarapan sehat bisa menunjang kesehatan dan kecerdasan, terutama bagi anak-anak.
Ketua Pergizi Pangan (Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan) Jawa Timur, Anis Catur Adi menungkapkan, para orangtua harus membangun kebiasaan sarapan sehat. Karena zat tertentu sangat dibutuhkan setelah sepanjang malam digunakan untuk tidur.

"Ada waktu khusus sarapan sehat yang harus diperhatikan para orangtua untuk anak-anaknya yaitu sebelum pukul 09.00 WIB," katanya di acara Peringatan Hari Kesehatan Nasional 2015, Ayo Sarapan Sehat Sebelum Jam 9 di Lapangan Rampal, Kota Malang, Minggu (29/11).

Setiap sarapan pun harus memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang, bukan sekadar 'mengganjal' perut. Selama ini para orangtua kerap berpikiran 'yang penting kenyang'.

"Sarapan sehat bukan sekadar untuk mencegah lapar, tetapi juga harus mengandung kebutuhan gizi mulai makanan pokok yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin, mineral, buah-buahan dan air," katanya.

Hasil survei, kata Anis, banyak masyarakat tidak mempedulikan gizi makanan yang dikonsumsi setiap hari. Para orangtua kebiasaan memberi sarapan yang hanya mengandung karbohidrat dan air.

"Sebanyak 50 persen masyarakat Indonesia sarapan karbohidrat dan air. Masyarakat kita sering mengabaikan gizi makanan," paparnya.

Akibat tingkat perhatian yang masih kurang terhadap gizi anak-anak, survei menunjukkan anak Indonesia masih banyak yang mengalami kekurangan gizi.

"Sebanyak 7 dari 10 anak Indonesia kekurangan gizi sarapan. Sementara 76,1 persen anak Indonesia memiliki Nilai Mutu Pangan (MGP) yang tergolong sangat kurang dan 66 persen anak sarapan dengan gizi yang kurang," urainya.

Jika masyarakat memperhatian gizi makanan waktu sarapan akan berdampak positif dan meningkatkan kesehatan fisik. Khusus di usia perkembangan dan anak-anak, akan meningkatkan kecerdasan anak.

Sarapan sehat disarankan sebelum pukul 9, karena tubuh anak membutuhkan tambahan energi setelah berpuasa 8-10 jam pada saat tidur. Kebiasaan sarapan sehat setiap pagi pada anak terbukti dalam satu hari bisa memenuhi zat gizi sekitar 15-30 persen, serta bisa membantu anak dalam menjalankan segala aktivitas.

"Jika sarapan diabaikan tidak menutup kemungkinan anak akan mengalami defisit zat gizi, dan dampaknya kegiatan belajar mengajar tidak optimal," katanya.

Wajib bagi anak untuk sarapan karena kondisi tubuh anak setelah bangun tidur sangat tipis, karena membutuhkan protein, kadar gula, dan hembusan darah. Zat gizi diperlukan, agar bisa kosentrasi belajar.

0 komentar:

Posting Komentar