Kanker merupakan penyakit mematikan yang ditakuti semua orang. Namun seganas apapun sel kanker sebenarnya masih bisa dihindari jika kita mengetahui penyebabnya. Penyebab kanker terjadi akibat dua faktor, yaitu eksternal dan internal.
Menurut Ketua Tim Kanker Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Dradjat R. Suardi, kelainan internal (genetik) sering disalahpahami sebagai faktor turunan atau herediter penyebab kanker.
"Yang ditakutkan orang selama ini kan gitu, bahwa gen jelek itu diturunkan. Padahal belum tentu dia diturunkan. Kanker payudara misalnya faktor turunan familial itu cuma 5 persen," kata dia saat berbincang dengan Merdeka.com kemarin.
Dia menegaskan, yang dimaksud faktor genetik sebenarnya terjadi karena adanya onkogen (suatu gen yang mempercepat pertumbuhan sel). Pertumbuhan itu membuatnya tak terkontrol. Sel tersebut bertugas untuk mengganti sel rusak atau mati.
"Tetapi karena tidak terkontrol (out of control) dia jadi tumbuh semena-mena. Hal inilah yang dimaksud faktor genetik," ujarnya.
Faktor internal tidak akan menjadi penyebab kanker tanpa adanya faktor eksternal. Artinya, faktor internal penyebab kanker akan aktif apabila terpapar faktor eksternal di luar tubuh, seperti faktor biologis, kimiawi dan fisika.
Faktor biologis terjadi di antaranya karena infeksi virus yang membuat sel-sel bermutasi menjadi sel tidak normal. Ketika sel tidak normal terus-menerus mendapat rangsangan dari faktor luar maka ia akan berubah menjadi sel kanker.
Rangsangan tersebut muncul dari faktor kimiawi dan fisika. Faktor kimiawi berasal dari makanan mengandung bahan pengawet dan zat pewarna. "Ini banyak ditemukan di kehidupan kita," kata Dradjat.
Sedangkan faktor fisika antara lain berasal dari paparan sinar matahari dan zat radio aktif. Faktor fisika bisa terjadi secara alamiah maupun akibat ulah manusia. Contohnya seperti aktivitas industri yang membuat lapisan ozon makin menipis. Hal ini menyebabkan sinar kosmis mampu menembus atmosfer.
Faktor internal tidak bisa kita hindari karena kodratnya sudah berada di dalam tubuh. Tapi faktor eksternal bisa dihindari karena sifatnya berasal dari paparan di luar tubuh kita.
Untuk menghindari faktor eksternal yang merangsang tumbuhnya sel kanker, ia mengatakan perlu meningkatkan daya tahan tubuh. Caranya dengan menerapkan pola hidup sehat, terdiri dari dua dimensi, yaitu; pola hidup sehat fisik dan psikologi. "Keduanya harus sama-sama sehat," katanya.
Pertahanan tubuh atau imunitas bisa didapat dengan pola hidup sehat fisik dan psikis. Secara fisik hal itu bisa didapat dengan mengonsumsi makanan mengandung protein serta menghindari makanan mengandung faktor kimia.
Konsumsi makanan rupanya bisa memicu pertumbuhan sel kanker, terutama konsumsi gula. Menurut Dradjat, glukosa merupakan suatu zat yang mudah sekali dimakan oleh sel kanker. Gula juga bisa memicu kegemukan atau obesitas dan diabetes yang merupakan resiko penyebab kanker.
Sedangkan untuk meningkatkan kesehatan psikologi bisa didapat dengan mengurangi stres, istirahat cukup serta olahraga teratur. "Jika semua itu sudah dilakukan maka resiko terkena kanker makin kecil. WHO (World Heal Organization) mengatakan 43 persen kanker itu bisa dicegah hanya degan pola hidup sehat saja," ujarnya.
Minggu, 06 November 2016
Home »
Seputar Kesehatan Tubuh
» Terlalu stres ternyata bisa percepat pertumbuhan kanker
0 komentar:
Posting Komentar