Kamis, 22 Juni 2017

Serangan Microsleep di Mata Para Sopir Angkutan Mudik

Para pengemudi bus antarkota ternyata cukup akrab dengan fenomena microsleep atau tidur sesaat karena sel-sel otak kelelahan dan mengalami shut down. Mereka punya cara masing-masing untuk mengatasinya.
Sponsor: jasa pembuatan fanpage

Microsleep adalah kondisi ketika sebagian sel otak 'tidur' untuk sesaat. Pada kondisi ini, secara tidak sadar indera penglihatan dan pendengaran gagal menjalankan fungsinya dengan optimal. Durasinya sangat singkat, hanya sekitar 1 hingga 10 detik.

Para pengemudi bus sering mengalami hal semacam ini. Salah satunya Dedi, pengemudi bus yang membawa rombongan pemudik dari Jakarta menuju Yogyakarta. Dedi mengaku pernah mengalami serangan microsleep selama kurang lebih 3 detik.

"Biasanya kalau ngantuk kayak gitu ngucek-ngucek mata, terus cuci muka," ujarnya kepada detikHealth, Kamis (22/6/2017).

Kadang-kadang, kondisi seperti ini tidak sampai membuatnya harus menghentikan bus yang dikendarainya. "Terus minum air putih, ngantuknya hilang," imbuhnya.

Beda lagi dengan pengemudi bus lainnya, Adi yang mengatakan bahwa ia akan menghentikan busnya jika mulai merasakan tanda-tanda microsleep mulai menyerang.

"Kalau kira-kira kurang memungkinkan ya kita minggir, kasih sebelahnya (supir cadangan) kalau ada gantinya. Kalau sendiri ya kita tetep berhenti," tutur Adi yang membawa rombongan pemudik tujuan Blitar, Jawa Timur.
Pengemudi yang mengalami microsleep saat mengemudi berpotensi menyebabkan kecelakaan. Karena setelah sadar dari kondisi 'tidur' sesaat akan menimbulkan rasa kaget dan mengurangi kemampuan mengemudi.

Menteri Kesehatan RI, Prof Dr dr Nila Moeloek SpM(K) menyarankan kepada pengemudi untuk beristirahat ketika mulai merasa lelah dan kantuk. "Tiap empat jam mereka harusnya istirahat," jelas Menkes Nila, ditemui saat melepas rombongan mudik bersama karyawan Kementerian Kesehatan di halaman kantornya, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

"Kalau capek istirahat, jangan ngoyo (memaksakan diri)," pesannya kepada para pengemudi.

0 komentar:

Posting Komentar